Senin, 31 Desember 2012

Penciptaan Nabi Adam a.s

Penciptaan Nabi Adam a.s


        Di Al-Qur'an telah di sebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui lebih Detail susunan ayat-ayatnya satu demi satu akan dijelaskan sebagai berikut :
1.     Di Surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah yang dibakar)." Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksigen.
2.     Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar," yang maksudnya ialah "Zat Arang" atau Carbonium.
3.     Di surat Al Hijr, ayat 28: "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)." . Di ayat ini. Tersebut juga "shal-shal," telah saya terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau Nitrogenium.
4.     Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada 'tanah'." Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" atau Hidrogenium.
5.      Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada Tanah Liat." Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
6.      Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya 'jadilah engkau,' lalu berbentuk manusia." Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis."
7.     Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)."
          Ketujuh ayat Al-Qur'an yang Anda baca ini, telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium (zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air). Jelasnya adalah persenyawaan antara: Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14. Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14. Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28. Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7. Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan Mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "Zat Kalium," yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi," menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "Substitusi." Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa Formatis. Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya.
       Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika. Cukup jelas tentang ayat-ayat Al-Qur'an antara satu ayat dengan ayat yang lain dalam hal kejadian manusia (Adam), pada hakikatnya ini menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia.
   Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw., beliau bersabda : Allah Ta'ala berfirman : "Anak Adam (manusia) men­dustakan Aku, padahal tidak pantas hal itu padanya. Ia mencaci maki Aku, Padahal tidak pantas hal itu baginya (Hadits ditakhrij oleh Al Bukhari).
       Allah Ta’ala Berfirman :Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta”.(Qs, Al Kahfi 5)
·         garis takdirnya
عن أبي عبد الرحمن  عبد الله بن مسعود رضي الله تعالى  عنه  قال : حدثنا رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وهو الصادق المصدوق : (( إن  أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم يكو علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح  ويؤمر بأربع كلمات : يكتب رزقه وأجله ، وعمله ، وشقي أو سعيد ، فو الله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار فيدخلها ، وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل  أهل الجنة فيدخلها )) رواه البخاري ومسلم .
       
     Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra. Berkata: Rasulullah yang jujur dan terpercaya ucapanya memberitahu kami, “sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaanya dalam rahim ibunya selama empat puluh hari berupa nuthfah (sperma) kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah yang menggantung) selama waktu itu juga kemudiaan menjadi mudhghah (segumpal daging) selama waktu itu pula, kemudiaan diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan menyampaikan empat perkara: menulis rezekinya, ajalnya, amal perbuatanya, dan menjadi orang sengsara atau bahagia. Demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, sesungguhnya ada seseorang yang senantiasa beramal dengan amalan penghuni surga, hingga jarak antar keduanya tinggal sehasta, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan penghuni neraka hingga ia masuk kedalamnya, dan sesungguhnya ada seseorang diantara kalian yang senantiasa beramal dengan amalan penghuni neraka, hingga jarak antar keduanya tinggal sehasta, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, lalu ia melakukan amalan penghuni surga, hingga ia pun masuk kedalamnya.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Alasan mengapa manusia ada di bumi diceritakan oleh Allah dalam Al Quran sebagai berikut:
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk, 67: 2)
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS. Al Insaan, 76:2)
       
     Dalam Al Quran, Allah lebih lanjut menjelaskan bahwa tidak ada suatu pun yang tidak memiliki tujuan:
Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian. (QS. Al Anbiyaa’, 21: 16-17)
Allah menunjukkan tujuan manusia dalam ayat berikut:
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. (QS. Al Kahfi, 18: 7)
       
  Dengan demikian, Allah mengharapkan manusia tetap menjadi hamba-Nya yang setia sepanjang hidupnya. Dengan kata lain, dunia adalah tempat di mana mereka yang takut kepada Allah dan mereka yang tidak berterima kasih kepada Allah dibedakan satu sama lain, kebaikan dan keburukan, kesempurnaan dan kekurangan bersisian dalam "kerangka" ini. Manusia diuji dalam banyak hal. Pada akhirnya, orang-orang yang beriman akan terpisahkan dari orang-orang yang tidak beriman dan mencapai surga. Dalam Al Quran hal tersebut digambarkan sebagai berikut:
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al Ankabuut, 29: 3) 
  Allah menciptakan manusia dari tanah liat, memberkahinya dengan banyak keistimewaan, dan melimpahkan banyak kemurahan atasnya. Tidak ada seorang pun mendapatkan kemampuan penglihatan, pendengaran, berjalan, atau bernafas dengan sendirinya. Lebih lanjut, sistem yang kompleks ini ditempatkan di tubuhnya dalam rahim sebelum ia dilahirkan dan ketika ia tidak memiliki kemampuan apa pun untuk merasakan dunia luar. 
   Dengan seluruh pemberian ini, yang diharapkan dari seorang manusia adalah agar ia menjadi hamba Allah. Bagaimanapun, sebagaimana dijelaskan Allah dalam Al Quran, kebanyakan manusia adalah "pendurhaka" dan "tidak berterima kasih" kepada Penciptanya, karena mereka menolak mematuhi Allah. Mereka menganggap bahwa kehidupan itu panjang dan mereka memiliki kekuatan untuk bertahan.
Itulah sebabnya tujuan mereka adalah "menggunakan hidup mereka sebaik-baiknya selagi sempat". Mereka melupakan kematian dan hari akhir, Mereka berusaha keras menikmati kehidupan dan mencapai standar kehidupan yang lebih baik. Allah menjelaskan kecintaan mereka terhadap hidup ini dalam ayat berikut:
Sesungguhnya mereka menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memedulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat. (QS. Al Insaan, 76: 27)
Segala sesuatu di muka bumi ditakdirkan untuk musnah. Inilah sifat kehidupan duniawi yang sebenarnya... 
Orang-orang yang tidak beriman berusaha keras merasakan seluruh kesenangan hidup ini. Namun, sebagaimana yang digambarkan dalam ayat di atas, hidup berlalu dengan sangat cepat. Ini adalah poin penting yang dilupakan oleh kebanyakan manusia. 
Wallahu ‘alam bishawab

4 komentar:

  1. BAGAIMANA ADAM DICIPTA OLEH ALLAH SWT.

    Al-Qur’an menyebut asal kejadian Adam AS terbentuk dari 7 jenis kejadian.

    Dari bahan-bahan mineral atau zat bahan galian dan vitamin yang diekstrak dari tanah juga unsur ghaib.

    1. Surah Ar Rahman ayat 14:

    "Maha Pencipta menciptakan manusia dari tanah keras yang terbakar"

    Sebutan "shal-shal" dalam ayat ini bermaksud: Mineral atau zat bahan galian dan zat pembakar oksigen.

    Disebutkan juga kata "fakhkhar" yang bermaksud zat arang atau karbon.

    2. Surah Al Hijr ayat 28:

    "Dan ingatlah ketika Maha berkuasa berfirman pada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak mencipta Adam dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk"

    Dalam ayat ini disebut juga "shal-shal"

    Manakala sebutan "Hamaa-in" pula bermaksud vitamin-vitamin serta "zat lemas" atau Nitrogen.

    3. Surah As Sajadah ayat 7:

    "Dan Maha Pencipta mencipta manusia dari kandungan tanah"

    Sebutan "thien" dalam ayat ini bermaksud "atom zat air" atau Hidrogen.

    4. Surah Ash Shaffaat ayat 11:

    "Sesungguhnya Allah menjadikan manusia dari Tanah Liat"

    Sebutan "lazib" dalam ayat ini bermaksud "zat besi" atau Ferrum.

    5. Surah Ali Imran ayat 59:

    "Allah menjadikan Adam dari bahan yang terkandung dalam tanah kemudian menyebut "Kun Fa Ya Kun" (Jadilah engkau) lalu terbentuk tubuh dan sifat Adam.

    6. Surah Ali Imran ayat:59.

    Dalam ayat ini ada disebut “turab” bermaksud "Zat bahan galian yang diekstrak dari tanah dan zat-zat organis.

    7. Surah Al Hijr ayat 28:

    "Maka setelah Allah sempurnakan bentuk dan sifat Adam lalu kata Allah: "Ku tiupkan rohKu ke jasad Adam"

    Dari gambaran ayat Al-Qur’an ini, Allah telah menunjukkan tentang proses kejadian Nabi Adam AS yang terdiri dari bahan-bahan mineral atau zat bahan galian yang terdiri dari kalsium, Fosforus, Magnesium dan Kalium juga vitamin-vitamin termasuk Vitamin A, D, E, K dan Beta Karoten yang terkandung dan diekstrak dari tanah serta dari unsur ghaib sehingga berbentuk dan bersifat manusia, lalu ditiupkan roh padanya sehingga Adam bernyawa,berjasmani dan rohani.

    Wassalam.

    BalasHapus
  2. BAGAIMANA ADAM DICIPTA OLEH ALLAH SWT.

    Al-Qur’an menyebut asal kejadian Adam AS terbentuk dari 7 jenis kejadian.

    Dari bahan-bahan mineral atau zat bahan galian dan vitamin yang diekstrak dari tanah juga unsur ghaib.

    1. Surah Ar Rahman ayat 14:

    "Maha Pencipta menciptakan manusia dari tanah keras yang terbakar"

    Sebutan "shal-shal" dalam ayat ini bermaksud: Mineral atau zat bahan galian dan zat pembakar oksigen.

    Disebutkan juga kata "fakhkhar" yang bermaksud zat arang atau karbon.

    2. Surah Al Hijr ayat 28:

    "Dan ingatlah ketika Maha berkuasa berfirman pada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak mencipta Adam dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk"

    Dalam ayat ini disebut juga "shal-shal"

    Manakala sebutan "Hamaa-in" pula bermaksud vitamin-vitamin serta "zat lemas" atau Nitrogen.

    3. Surah As Sajadah ayat 7:

    "Dan Maha Pencipta mencipta manusia dari kandungan tanah"

    Sebutan "thien" dalam ayat ini bermaksud "atom zat air" atau Hidrogen.

    4. Surah Ash Shaffaat ayat 11:

    "Sesungguhnya Allah menjadikan manusia dari Tanah Liat"

    Sebutan "lazib" dalam ayat ini bermaksud "zat besi" atau Ferrum.

    5. Surah Ali Imran ayat 59:

    "Allah menjadikan Adam dari bahan yang terkandung dalam tanah kemudian menyebut "Kun Fa Ya Kun" (Jadilah engkau) lalu terbentuk tubuh dan sifat Adam.

    6. Surah Ali Imran ayat:59.

    Dalam ayat ini ada disebut “turab” bermaksud "Zat bahan galian yang diekstrak dari tanah dan zat-zat organis.

    7. Surah Al Hijr ayat 28:

    "Maka setelah Allah sempurnakan bentuk dan sifat Adam lalu kata Allah: "Ku tiupkan rohKu ke jasad Adam"

    Dari gambaran ayat Al-Qur’an ini, Allah telah menunjukkan tentang proses kejadian Nabi Adam AS yang terdiri dari bahan-bahan mineral atau zat bahan galian yang terdiri dari kalsium, Fosforus, Magnesium dan Kalium juga vitamin-vitamin termasuk Vitamin A, D, E, K dan Beta Karoten yang terkandung dan diekstrak dari tanah serta dari unsur ghaib sehingga berbentuk dan bersifat manusia, lalu ditiupkan roh padanya sehingga Adam bernyawa,berjasmani dan rohani.

    Wassalam.

    BalasHapus
  3. GABUNGAN ROHANIAH DALAM JASAD ADAM.

    Menurut Ahli Tassawuf tentang kejadian ghaib Adam turut didatangi ANNUR dan ANNAR iaitu kejadian Malikat, Iblis, Syaitan dan Jin.

    Keturunan dari benih Adam dan Hawa sentiasa diawasi oleh 5 Malaikat yang silih berganti terdiri dari Raqib, Atid, Kiraman, Kartibin manakala satu lagi nama dirahsiakan Allah, iaitu malaikat yang sentiasa kekal.

    Di sinilah tersimpannya rahsia Nur Muhammad yang jugak tertanam dalam jasad bani Adam AS.

    Apabila Nur itu bersih maka duduklah di dalam Nur itu Zatullah, Sifatullah, Af'alullah dan Ruhul Muqaddassah Rasulallah SAW.

    Maka jadilah seseorang itu hamba Allah hakiki sehingga segala yang diucap dan dibuatnya hanya lilla Hi Taala, kerana dia telah fana dalam "La khaula wala qu wata illa billah"

    Wassalam.

    BalasHapus
  4. GABUNGAN ROHANIAH DALAM JASAD ADAM.

    Menurut Ahli Tassawuf tentang kejadian ghaib Adam turut didatangi ANNUR dan ANNAR iaitu kejadian Malikat, Iblis, Syaitan dan Jin.

    Keturunan dari benih Adam dan Hawa sentiasa diawasi oleh 5 Malaikat yang silih berganti terdiri dari Raqib, Atid, Kiraman, Kartibin manakala satu lagi nama dirahsiakan Allah, iaitu malaikat yang sentiasa kekal.

    Di sinilah tersimpannya rahsia Nur Muhammad yang jugak tertanam dalam jasad bani Adam AS.

    Apabila Nur itu bersih maka duduklah di dalam Nur itu Zatullah, Sifatullah, Af'alullah dan Ruhul Muqaddassah Rasulallah SAW.

    Maka jadilah seseorang itu hamba Allah hakiki sehingga segala yang diucap dan dibuatnya hanya lilla Hi Taala, kerana dia telah fana dalam "La khaula wala qu wata illa billah"

    Wassalam.

    BalasHapus