Senin, 31 Desember 2012



 Bismillaah...

Sikap pertemanan

Syaqiq Al-Balkhi berkata "Sikapilah manusia seperti halnya kamu menyikapi api, ambil manfaatnya dan hati-hatilah darinya agar kamu tidak terbakar" (Al-Hilyah, 8/77)

Bertemanlah dengan manusia sebagai mana kamu memperlakukan api, jika kamu terlalu dekat dengannya akan terbakar, namun jika kamu menjaga jarak dan berhati-hati, ia akan memberi manfaat. janganlah berlebihan dalam bercmpur (interaksi) dan janganlah terlalu jauh, tetapi bersikaplah tengah-tengah, niscaya kamu akan selamat.

Imam asy syafi'i berkata : "nasehatilah aku ketika sendirian, dan jauhi nasehat di depan jama'ah, karena nasehat di tengah manusia adalah salah satu macam mencaci maki yang aku tidak suka mendengarnya" (Mawa'idz imam Asy Syafi'i 1/23).
Ali bin Abi thalib berkata, "Adalah suatu kebodohan tegesa gesa melakukan sesuatu sebelum waktunya, dan besikap santai setelah tiba waktunya." Ali bin ali thalib juga berkata "dengan banyak diam kamu menjadi berwibawa, dengan sikap adila kamu dapat memperbanyak kawan, dengan keutamaaan/kelebiahanmu kamu dapat mengagungkan derajatmu, dengan tawadhu kamu dapat menyempurnakan nikmat, dengan tabah terhadap cobaan kamu dapat mengangkat kemuliaan mu, dan dengan sayang kepada orang lemah kamu dapat mengalirkan pertolongan untuk dirimu (nahju al-balagaha,4/606)

Abdulah bin al-abbas berkata, sesungguhnya kebaikan itu dapat memancarkan sinar di wajah, cahaya di hati, keluasan rezeki, kekuatan fisik dan rasa cinta di hati makhluk. dan maksiat itu dapat membuat kusam di wajah, kegelapan hati, kelemahan fisik, sempitnya rezeki dan rasa benci dihati makhluk. (ad-da'wa ad-da'wa hal 74)

Muhammad bin idris berkata, " cemberut terhadap setiap orang dapat mendatangkan banyak musuh, dan gampang tertawa kepada setiap orang dapat mendapatkan teman-teman yang buruk. maka jadilah orang yang diantara keduanya (tidak sering cemberut dan tidak terlalu mudah tertawa)."(Siyarul A'lam An-Nubala : 10/89)

Ibnu Qayyim Al-jauziyah berkata, "(bahaya maksiat) adalah minimnya taufik, rusaknya pandangan (pemikiran), hilangnya kebenaran, hancurnya hati, tidak dikenal, sia-sianya waktu, dijauhi makhluk, sunyi antara hamba dan rabbnya, terhalangnya ijabah do'a, hilangnya barakah dalam rezeki dan umur, terhalangnya ilmu, dihiasi dengan kehinaan, diremehkan musuh, sempitnya dada, diuji dengan teman-teman yang jelek yang dapat merusak hati, membuang-buang waktu, larut dalam kesedihan dan kerusakan, sempitnya penghidupan, dan kalutnya perasaan. dan keadaan yang sebaliknya, lahir dari ketaatan. (Al-Fawaid, Ibnul Qayyim, hal 48)

Misi  ah….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar